
Kilatnews.com- Bus pariwisata Premium Passion nomor polisi F 7959 AA mengalami kecelakaan di tanjakan emen Kampung Cicenang Desa/Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Sabtu 10 Februari 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Bus yang melaju dari arah Bandung, terguling hingga menyebabkan banyak korban.
Namun belum diperoleh informasi terkait jumlah korban jiwa maupun luka-luka.
Informasi yang diperoleh korban meninggal maupun luka masih simpang siur, belum ada kepastian. Dari kabar yang beredar korban jiwa ada yang menyebutkan 13 orang, tapi ada juga yang mengatakan lebih dari 15 orang. Pasalnya selain bus terguling, ada beberapa sepeda motor yang terseret.
“Ada 15 orang yang meninggal. Tapi sepertinya masih bisa bertambah karena masih ada yang kegencet bus,” ujar saksi, Neneng Yunengsih.
Kejadiannya berawal saat Bus Parawisata Nopol F 7959 AA melaju dari arah Bandung. Mereka rombongan wisata Koperasi Permata Ciputat Tangerang Selatan, pulang dari Gn Parahu. Saat melintas lokasi kejadian tepatnya di turunan Cicenang laju kendaraan hilang kendali. Bus itu menabrak Sepeda motor Honda Beat Nopol T 4382 MH, hingga akhirnya teguling di kiri Tanjakan Emen.
Menurut Neneng, petugas masih berusaha mengevakuasi korban. Ambulans pun sudah bersiap di lokasi kecelakaan.
“Tadi katanya petugas mau belah busnya,” kata Neneng.
Saksi menuturkan, dia bersama tetangga-tetangganya ingin berwisata ke Lembang dan berangkat pukul 06.30 WIB tadi. Rencananya, malam ini mereka langsung pulang.
Rombongan merupakan warga Kampung Legoso, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
“Kami serombongan ada tiga bus. Satu bus yang kecelakaan, 15 orang meninggal tapi kemungkinan bisa bertambah. Sudah ada polisi,” ujar Neneng yang berada di bus yang tidak terlibat kecelakaan.
Dia mengaku belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Tak lama setelah mendapat laporan petugas dibantu warga melakukan evakuasi. Sebagian korban dibawa ke Puskesmas Ciater, Jalancagak dan RSUD Ciereng. Hingga berita diturunkan, belum diperoleh informasi dari petugas karena penanganan masih berlangsung. (*)
Facebook
Twitter
Google+
RSS