Tidak berbeda dengan tagline pada era pemerintahan sebelumnya, satu juta pekarangan bisa disebut lebih mirip dengan ‘Monsuani Tano’ program yang pernah dicanangkan era Sudarto, Bupati Banggai 2000-2005. Jika bercocok tanam atau monsuani tano berkutat pada upaya menumbuhkan semangat masyarakat memanfaatkan lahan. Maka satu juta satu pekarangan bisa dibilang upgrade tentang potensi pekarangan yang juga bisa menambah income rumah tangga.
Kelebihannya, program yang satu ini tidak berbatas disektor pertanian atau perkebunan, tapi juga menggandeng sektor peternakan hingga perikanan. Darisini upaya pemanfaatan pekarangan betul-betul optimal dan bisa memberikan penghasilan tambahan bagi warga yang tersentuh.
Patut diakui bersama, program yang tengah berjalan ini terbukti tidak hanya sebatas frasa atau kalimat motivasi, namun pemerintah daerah telah menunjukan keseriusannya dengan memberikan dukungan penuh dengan menyalurkan beragam bahan dan alat pendukung agar warga benar-benar terbantu untuk menggarap dan memanfaatkan pekarangan. Yang ujungnya bisa menghasilkan cuan.
Disisi lain, disadari atau tidak tagline satu juta satu pekarangan yang kemudian di jalankan menjadi sebuah program akhirnya hadir selaras sesuai strategi daya pemerintah dalam menghadapi pemulihan ekonomi dimasa akan datang.
Kepala Badan Perencanaan Daerah dan Penelitian Pembangunan (Bapeda Dan Litbang) kabupaten Banggai, Moh. Ramli Tongko, S.Sos., S.T., M.Si. mengakui hal itu, nilainya program satu juta satu pekarangan merupakan solusi strategis yang mampu mengatasi dampak ekonomi masyarakat saat ini.
“Kenapa saya katakan sangat strategis, karena program satu juta satu pekarangan ini tujuannya adalah, pertama bagaimana masyarakat bisa mampu memenuhi kebutuhan pangan dan gizinya secara mandiri, kedua dapat memenuhi atau meningkatkan pendapatan rumah tangga,” kata Ramli kepada Banggainesia, belum lama ini.
“Maksudnya, jika hasil pemanfaatan lahan pekarangan sudah bisa melebihi kebutuhan pangan dan gizi. Otomatis hasil dari lahan pekarangan itu akan menjadi pendapatan tambahan bagi rumah tangga,” tambah dia.
Selengkapnya di edisi Cetak Banggainesia
Berita Terkait
Demas Korban Konflik Agraria yang Tak Kunjung Tuntas
Forkopimda Banggai Ikuti Rangkaian Agenda Muswil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Sulteng Ke-13
Dr Anang Tepis Kepindahannya Karena Kecewa
Aksi Solidaritas Mengumpulkan 1000 Koin Untuk Petani Sawit Dikawal Puluhan Personel Polres Banggai
Inspektorat Kabupaten Banggai Periksa Oknum Kades Di Kecamatan Kintom
Pemprov Sulteng Jawab Permasalahan Guru Dan Siswa Di Banggai
Panca Amara Utama Salurkan Bantuan Sosial di Lima Gereja Sekitar Project
Fraksi kembali Aksi di PN Luwuk Minta Kejelasaan Kasus Demas
Camat Harap Gema Hari Jadi Kecamatan Kintom Ke - 62 Dapat Dirasakan Masyarakat
Ini Pesan Kamtibmas Kapolres Banggai Jelang Malam Pergantian Tahun 2023