Lewoleba,
Kilatnews.Com- Banyak orang Lembata yang menjadi pekerja migran
internasional atau pekerja migran internal . Mereka mencari kerja diluar negeri atau di daerah
lain di Indonesia . Mereka berani meninggalkan istri atau suami dan anak-anak
mereka di kampung dengan mimpi bisa merubah ekonomi keluarga,
kesejahtraan keluarga.
Banyak diantara para pekerja migran yang bale nagi (pulang kampung) setelah
sekian tahun bahkan puluhan tahun di tanah rantau. Para Pekerja Migran ini ada
yang berhasil namun ada juga yang belum
berhasil. Entah berhasil atau belum berhasil,
istri atau suami dan anak-anak tentu senang, bahagia karena mereka bisa
berkumpul lagi di rumah, di kampung halaman sendiri.
Para pekerja purnamigran yang kembali ke kampung halamannya,
diharapkan bisa mandiri dengan memanfaatkan potensi –potensi yang ada di
kampung halamannya. Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Lembata, Rafael
Betekeneng di sela-sela kegiatan pendidikan pelatihan pertanian lahan kering
bagi pekerja purnamigran Indonesia, si Aula Kantor Bupati Lembata, Rabu (3/12/2025) mengatakan ketika suami
atau bapa pulang dari merantau tentunya istri dan anak-anak senang, begitu juga
suami atau bapa pasti senang karena bisa berkumpul bersama lagi.
Lebih lanjut Betekeneng mengatakan bapa, mama dan anak-anak untuk tetap senang ,
mandiri dan betah tinggal di kampung halamannya sendiri, pemerintah Kabupaten
Lembata melakukan pendidikan dan pelatihan pertanian lahan kering bagi pekerja
purnamigran. Ia juga mengatakan sejalan dengan
visi misi dan program Pemerintah Kabupaten Lembata dengan selolgan
Nelayan Tani dan Ternak (NTT) sejahtera
maka diharapkan dengan pendidikan dan pelatihan seperti ini para purnamigran
bisa memanfaatkan lahan yang ada di kampungnya untuk dikelola dengan baik
sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Pendidikan dan Pelatihan pertanian lahan kering ini
menghadirkan naras umber, Prof DR. Bernadete Barek Koten, S.Pt,MP. Sementara
peserta berasal dari pekerja purna migran Desa Pada Kecamatan Nubatukan, Desa
Tapobaran Kecamatan Lebatukan dan Desa Watodiri Kecamatan Ile Ape Timur serta
para penyuluh pertanian se-Kabupaten Lembata.
Sementara itu Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq dalam
sambutannya yang dibacaan asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
(Asisten I) Setda Lembata, Quintus Irenius Suciadi mengatakan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), tidak saja saat sebelum bekerja dan
selama bekerja, tetapi juga setelah bekerja melalui pemberdayaan terhadap
Pekerja Purnamigran dan keluarganya.
Salah satu bentuk perlindungan yang dilakukan adalah melalui
pelatihan-pelatihan seperti ini, untuk memberikan keterampilan kepada pekerja purnamigran
yang kembali ke kampung halaman. Keterampilan-keterampilan seperti ini penting
agar para pekerja purnamigran tidak hanya kembali dari perantauan, tetapi juga
kembali dan hidup di kampung halaman dengan
kemampuan untuk membangun kehidupan yang lebih mandiri dan produktif di
daerah sendiri.
Meski memiliki tantangan tersendiri, kata Bupati Kanis Tuaq
lahan kering menyimpan peluang usaha yang besar bila dikelola dengan pendekatan
yang tepat, mulai dari teknik konservasi tanah dan air, pemilihan komoditas
unggulan, hingga penerapan teknologi pertanian yang lebih adaptif dan inovatif.
Karena itu, lanjut Kanis Tuaq melalui pelatihan ini dirinya berharap para peserta memperoleh pengetahuan praktis
mengenai teknik-teknik pertanian lahan kering, dan juga strategi pengelolaan
usaha tani yang mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga.
Sehingga meskipun sudah tidak mendapatkan penghasilan tetap sebagai Pekerja
Migran Indonesia (PMI), para pekerja purnamigran tetap produktif dengan
memanfaatkan potensi yang kita miliki di daerah ini.
Untuk itu, Bupati Kanis minta agar para peserta mengikuti pelatihan ini dengan
sungguh-sungguh. “Jangan ragu bertanya, berdiskusi, dan mencoba hal-hal baru.
Pengolahan lahan kering membutuhkan ketekunan, kreativitas, dan kemauan untuk
terus belajar. Saya percaya, dengan semangat yang saudara-saudara miliki, usaha
yang kita mulai han ini akan memberikan hasil yang baik di masa depan” . kata
Bupati Kanis dalam sambutannny yang dibacakan asisten I Setda Lembata, Iren
Suciadi.
Bupati mengatakan Pemerintah Daerah siap mendukung berbagai
inisiatif produktif dari para peserta kembangkan nanti, sejalan dengan tekad
Pemerintah Daerah dalam membangun Kabupaten Lembata melalui Program Prioritas
Unggulan NTT (Nelayan-TaniTernak).
Sementara Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Lembata, dalam
laporan mengatakan maksud dan tujun dari kegiatan selama 4 hari adalah untuk memberikan pengetahuan dan
ketrampilan bagi pekerja purnamigran dalam pemanfaatan dan pengolahan lahan
untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi keluarga. Meningkatkan kemandirian
ekonomi keluarga serta bertujuan untuk mengurangi pengangguran. (*)


Berita Terkait
Meriah Perayaan Pesta Emas SDI I Waikomo
Golkar Baku Gigit, Gewura : Jangan Ada Pilatus
Damkar Lembata Goes To School
Lembata menjadi Pusat Riset Benih dan Pengembangan Malapari
Istri Berkualitas Tinggi Memiliki 6 Ciri Menurut Psikologi, Karier dan Pintar Memasak Bukan Faktor Penentu
Veronika Ose : Tantangan Terberat Saat Ini Krisis Panutan dan Lemahnya Etika Kaum Muda
Demam Berdarah Terus Bertambah, Pemerintah Bagi Kelambu dan Abate
Bupati Kanis Tuaq : Membangun Lembata Dengan Kekuatan Kita Sendiri
Tongkat Gembala Berganti, Pemkab Lembata Apresiasi Mgr. Kopong Kung dan Sambut Harapan Baru Uskup Monteiro
Golkar Lembata Merayakan Ulang Tahunnya DI Panti Asuhan Eugene Schmitz