Lewoleba,KilatNews-Com-
Untuk mewujudkan Lembata Yang Maju,
Lestari dan Berdaya Saing, Bupati dan
Wakil Bupati Lembata , Petrus Kanisius Tuaq dan Muhamad Nasir dengan program prioritas unggulan Nelayan
Tani-Ternak (NTT) maka tahun anggaran 2025, telah dibuka/cetak sawah baru di
Puor se;uas 1 hektar.
Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq dalam sambutannya pada
peringat HUT otonomi Kabupaten Lembata, Minggu
(12/10/2025) mengatakan catak sawah seluas satu hektar di Puor sudah
selesai.
Selain itu , Bupati Kanis Tuaq dalam sambutannya mengatakan mewujudkan Lembata Yang Maju, Lestari dan Berdaya Saing, sebagaimana Visi Pembangunan 2025-2029, beberapa kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan pada Tahun Anggaran 2025 ini, sebagai impelementasi dari Misi, Road Map Pembangunan dan Program Prioritas Unggulan Nelayan-Tani-Ternak (NTT) yakni sektor Peternakan yakni pembangunan Bukit Hog dengan daya tampung 65 ekor (di Kelurahan Selandoro), Ruminansia Kecil dengan daya tampung 80 ekor dan Ruminansia Besar dengan daya tampung 50 ekor (di Desa Bour). Progres sampai bulan Oktober sementara dalam pekerjaan.
Pembangunan
Laboratorium Kesehatan Hewan dan pengadaan fasilitas pendukung untuk
pemeriksaan ASF, Hog Colera, dan penyakit virologi lainnya, serta pengadaan
obat-obatan. Pengembangan padang penggembalaan
untuk masyarakat di 4 lokasi, yakni : Rogan (Kelurahan Lewoleba Timur),
Wailolong (Kecamatan Omesuri), Pasir Putih (Kecamatan Nagawutung), dan Waowala
(Kecamatan Ile Ape).
Pembangunan rumah
potong unggas (dalam pekerjaan) dan pengadaan 1 paket peralatan pembekuan
(sudah selesai pengadaan). Meningkatkan
jumlah peternak, dari 65 peternak sebelum Launching (16 Mei 2025), menjadi 141
peternak, dengan populasi dari bulan Mei-September sebanyak 61.414 ekor, yang
dipotong 14.526 ekor, dan karkas 15.715 kg.
Pengembangan ayam petelur melalui intervensi APBN sebanyak
masing-masing 600 ekor di Desa Laranwutun, Desa Lebewala, dan Kelurahan
Lewoleba Barat; serta APBD II sebayak masing-masing 200 ekor di Dekenat Lembata, Paroki Tokojaeng dan
Paroki Hoeleaq.
Untuk sektor
pertanian kata Bupati Kanis selain Cetak sawah 1 Ha di Desa Puor juga ekspansi lahan seluas 16 Ha, dengan progres
sampai saat ini seluas 80 %, dengan target 100 % pada akhir Oktober 2025.
Bajak lahan seluas
230 Ha, dengan progres sampai saat ini seluas 100 Ha. Pembangunan pusat jajanan lokal beserta peralatan pendukung (dalam pengerjaan). Pengembangan sayur organik seluas 10 Ha,
dengan progres 4 Ha lahan baru sementara dalam persiapan lahan, dan 6 Ha
penguatan lahan petani lokal melalui intervensi bibit.
Pengembangan bawang
merah (pengembangan) pada 3 kelompok dengan luas 2,5 Ha (2,5 ton); dan bawang
merah (konsumsi) sebanyak 1.850 kg untuk intervensi harga pasar.
Sementara di sector perikanan yakni pelatihan penangkapan ikan dengan alat tangkap purse
seine, pelatihan pembudidayaan Ikan, serta pelatihan pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan
Bantuan lapal
penangkapan ikan, material alat penangkapan ikan purse seine, material alat penangkapan
ikan gill net multifillamen, material
alat bantu penangkapan ikan (rumpon), cool box dan freezer box, sampan nelayan, sarana budidaya rumput laut,
dan mesin kapal ikan.
Pembangunan kampung
Budidaya merah putih yang di konsentrasikan di Desa Babokeroang, Kecamatan
Nagawutung dan sedang dalam tahapan Verifikasi
Teknis dan anggaran.
Pemerintah Kabupaten Lembata juga sedang berkoordinasi
dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, untuk menjadi salah satu kawasan
penunjang/hinterland pengembangan produksi garam nasional di NTT. (*)
Berita Terkait
Tenaga Kebersihan Diangkat Menjadi P3K, Sampah Berserakan Sampai Ke Badan Jalan
Air Mata, Kado Terindah Dari Masyarakat Redeng Untuk HUT Otonomi Lembata ke 26
Bupati Kanis Tuaq : Membangun Lembata Dengan Kekuatan Kita Sendiri