Aksi pemalangan jalan Perusahaan PT. Sals Srilanka yang di lakukan oleh FKD (Forum Kepala Desa) dan masyarakat Desa Kayutanyo Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai, berhasil dibuka Kembali usai Kapolsek Luwuk AKP Agung Kastria Kesmua bersama Danramil Luwuk 1308-01 Letda inf Romel Kamea usai bertemu warga, Selasa (10/1/2023) pukul 11.30 Wita.
Sekitar pukul 08.00 Wita akses jalan yang sempat ditutup oleh Sebagian warga Desa Kayutanyo dan Forum Kepala Desa Luwuk Timur di PT. Sals Srilanka telah dibuka setelah kami bersama Danramil menemui warga yang melakukan aksi,” kata Kapolsek Luwuk AKP Agung.
Pemalangan jalan tepatnya dijalan masuk – keluar PT. Sals Srilanka Desa Kayutanyo itu dilakukan terkait dengan penolakan adanya PHK karyawan yang dilakukan oleh perusahaan sebanyak 37 orang.
Dalam negosiasi tersebut Kapolsek Luwuk bersama Danramil menghimbau kepada warga Desa Kayutanyo yang melakukan aksi untuk membuka kembali akses jalan Perusahaan PT. Sals Srilanka.
Setelah dilakukan pertemuan penyelesaian permasalahan dan tuntutan warga Desa Kayutanyo terkait penolakan PHK 37 karyawan, yang di fasilitasi oleh pihak Polsek Luwuk, Kecamatan Luwuk Timur dan Koramil Luwuk 1308-01, telah disepakati antara pihak FKD dan Perusahaan untuk mengadakan pertemuan sekaligus musyawarah yang dijadwalkan dilaksanakan pada Kamis (12/1/2023) pukul 09.00 Wita bertempat di Hotel Gran Soho Luwuk.


Berita Terkait
Kapolres Banggai Terima Kunjungan Silaturahmi Tokoh Adat
Bupati Banggai Minta Pelayanan Ambulans Digratiskan Untuk Masyarakat
Bupati Banggai Hadiri Perayaan Hut Ke-13 Batui Selatan Dan Pembukaan Expo
Kapolsubsektor Luwuk Timur Hadiri Rapat Mediasi Antara Karyawan di PHK Dan PT. Sals And Sons
Atasi Krisis Iklim, TuK INDONESIA Bersama Warga Banggai Tanam Mangrove
445 Mahasiswa Untika Ikuti Pembekalan KKN-PPM
Penahanan Demas Saampap Memantik Reaksi Keras Aktivis
Camat Harap Gema Hari Jadi Kecamatan Kintom Ke - 62 Dapat Dirasakan Masyarakat
Aksi Solidaritas Mengumpulkan 1000 Koin Untuk Petani Sawit Dikawal Puluhan Personel Polres Banggai
Demas Korban Konflik Agraria yang Tak Kunjung Tuntas