Tiga Hari Setelah Dipukul, Korban Menghembuskan Napas Terakhirnya di RSUD Lewoleba

photo author
- Kamis, 06 November 2025
Tiga Hari Setelah Dipukul, Korban Menghembuskan  Napas  Terakhirnya di RSUD Lewoleba
Muadz Paokuma

Lewoleba, KilatNewsCom. -  Ibarhim Dore Paokuma (31 tahun) menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Lewoleba, Sabtu (1/11/2025)  setelah dipukul  Rabu  (29/10/2025) yang diduga dilakukan oleh  R.

Kaka sepupu almarhum Ibrahim Dore Paokuma,  Muadz Paokuma kepada media ini, di Dolu, Desa Dolulolong Kecamatan Buyasuri, Rabu (5/11/2025) menjelaskan  adik sepupunya bersama dengan Alwi, Rabu (29/10/2025) jam 3 dini hari pulang pesta dari Peutu Kelikur dengan menggunakan sepeda motor. Ia mengatakan pelaku bersama temannya membuntut korban dari belakang dengan menggunakan sepeda motor. Ketika sampai di Kalikur tepatnya di dekat Masjid,  pelaku bersama temannya, menghentikan korban dan temannya (Alwi).

Pelaku turun dari atas motor, lalu mengamil kayu asam memukul korban, Pelaku dengan menggunakan dua tangan memegang kayu asam lalu menghantam korban. Pukulan pertama korban sempat tangkis dengan tangan. Lalu pukul lagi di bagian kepala namun korban saat itu masih berdiri. Pelaku dengan menggunakan kayu yang sama menghantam kepala korban untuk ketiga kalinya, korban  akhirnya jatuh.

Muadz Paokuma mengatakan korban sempat dilarikan ke Puskesmas Wairiang, setelah kepala korban di perban, pihak medis membolehkan  korban pulang ke rumah. Pihak keluarga sangat menyanyang pihak Puskesmas Wairiang karena korban saat ini masih lemah namun disuruh pulang. Sampai di rumah kondisi korban semakin lemah, sehingga dilarikan ke Puskesmas Balauring.

Melihat Lukas korban di bagian kepala dan kondiri korban maka dokter di  Puskesmas Balauring merujuk korban ke RSUD Lewoleba. Namun, kondisi korban semakin parah, sehingga Sabtu (1/11/2025) korban menghembuskan napas teraakhirnya.

Ia mengatakan pihak Polsek Wariang sudah menangkap R, yang diduga pelaku pemukulan korban. Muadz Paokuma mengatakan pihak keluarga sepakat agar kasus diproses secara hokum dan keluarga juga mendesak agar teman pelaku yang memboceng pelaku juga segera diproses dan ditahan.

Soal motif Muadz Paokuma tidak tahu, namun dari cerita orang dan juga korban bahwa sebelumnya ada pesta di Balauring, mereka minum dan ribut, sehingga ketika korban mengikuti pesta di Peutu , Kelikur, R yang diduga pelaku pemukulan membutut korban dari belakang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

X
SIAD DataGoe