Sejumlah orang tua siswa di Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai meminta kepada pemerintah daerah setempat agar kembali mengoperasikan bus sekolah.
Pasalnya, semenjak adanya himbauan dari pemerintah terkait pembelajaran tatap muka kembali diberlakukan di sekolah bus antar jemput anak sekolah tak lagi beroperasi hingga saat ini.
Akibatnya kondisi tersebut pun memaksa orang tua para siswa harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk jajan dan transportasi anak mereka berangkat ke sekolah yang berada di pusat Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.
Toko masyarakat Nambo, Alam mengatakan jika, layanan bus sekolah gratis sudah sejak lama dikeluhkan oleh masyarakat khususnya di Kecamatan Nambo. Sayangnya, hingga saat ini mobil bantuan pemerintah provinsi tersebut hanya parkir di halaman Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai.
"Mereka berharap bus sekolah untuk antar jemput anak-anak tetap berjalan seperti biasanya. Beberapa bulan terakhir pasca pandemi bus sekolah terparkir begitu saja di Halaman Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai dan belum diketahui apa alasannya,” ujar Alam.
Untuk itu Alam berharap persoalan tersebut bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat.
Menanggapi hal ini, Camat Nambo, Moh. Zatar yang baru menjabat sebagai Camat Nambo, mengatakan, dirinya belum mengetahui permasalahan tersebut.
"Nanti saya akan kumpulkan Lurah dan Kades untuk menanyakan masalah ini, dan carikan solusinya, yang pasti bus sekolah harus beroperasi kembali" katanya.


Berita Terkait
Kronologi Anak Dibawah Umur di Batui yang Diperkosa, Hingga Berbadan Dua
Jumat Curhat, Wakapolres Banggai Dengarkan Keluhan Masyarakat
Bersama Kejari, Pemkab Banggai Kembali Gelar "Pasar Murah"
Pemdes Obo Balingara Sosialisasikan Perdes Penertiban Hewan ternak
Kronologi Saling Serang Karyawan Lokal vs Pekerja Asing di Morut
Kebakaran Gudang Sembako di Luwuk Kerugian Ditaksir Capai 1 Milyar
Pemda Banggai Apresiasi EXPO HIPMI Bersinergi Tahun 2022
Penyebab Tingginya Stunting Di Banggai
Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut di Batui Selatan
Cair 100 Persen Proyek Jamban Senilai 1 Milyar di Padungnyo Masih Belum Rampung